Serangan Tel Hadid Suriah Ungkap Koordinasi Mengejutkan SDF dan Druze - Manado Keren

Post Top Ad

Serangan Tel Hadid Suriah Ungkap Koordinasi Mengejutkan SDF dan Druze

Serangan Tel Hadid Suriah Ungkap Koordinasi Mengejutkan SDF dan Druze

Share This

Serangan serentak yang mengguncang kawasan Tel Hadid pada pekan lalu menyimpan dinamika baru yang mengejutkan. Di balik dentuman senjata dan ledakan terkoordinasi itu, tersingkap jaringan kerjasama yang tak terduga antara milisi bersenjata Druze kelompok Hikmat Al Hajri dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang selama ini menjadi tulang punggung dominasi Kurdi di timur laut Suriah.

Sumber-sumber lokal menyebutkan bahwa serangan tersebut dilakukan dengan presisi tinggi, menyasar pos-pos strategis milik kelompok pro-pemerintah di sekitar Manbij dan pinggiran Aleppo timur. Warga setempat melaporkan bahwa kendaraan lapis baja dan artileri berat dikerahkan dalam intensitas yang belum pernah terjadi sebelumnya dari kelompok yang selama ini terkesan pasif.

Keterlibatan milisi Druze dalam konflik bersenjata di wilayah utara Suriah menjadi perhatian besar, mengingat sikap frontal menentang Pemerintahan Ahmed Al Shara dan dukungan untuk ekspansi Israel di kawasan dan tidak lagi fokus pada pengamanan wilayah Jabal al-Druze.

Namun, pengamat menyatakan bahwa perubahan ini menandai transformasi besar dalam peta konflik, di mana aktor-aktor kecil mulai memainkan peran strategis dalam skema regional yang lebih besar.

Lebih menarik lagi, penggabungan kekuatan antara milisi Druze dan SDF menandai adanya celah-celah koordinasi militer lintas etnis dan ideologi. SDF, yang selama ini didominasi Kurdi, tampaknya membuka diri terhadap kelompok yang selama ini berada di pinggiran kekuatan militer Suriah. Hal ini menambah kompleksitas dalam konflik yang telah berlangsung lebih dari satu dekade.

Kehadiran senjata berat dan kendaraan lapis baja dari pihak milisi Druze memunculkan pertanyaan besar: dari mana sumber logistik mereka? Beberapa analis menduga bahwa suplai tersebut datang dari gudang senjata lama yang tersebar di selatan dan tengah Suriah, namun ada juga yang menyebut kemungkinan keterlibatan kekuatan asing yang ingin mempercepat disintegrasi wilayah Suriah.

Komunitas Druze selama ini dikenal sebagai kelompok yang dekat dengan Bashar Al Assad dan kemudian dengan Israel usai timbangnya rejim. Namun kini, dengan berubahnya konstelasi kekuasaan lokal, komunitas ini mulai menunjukkan agendanya khususnya usai pembantaian yang mereka lakukan kepada warga Arab Badui. 

Serangan Tel Hadid memicu kecemasan baru di Damaskus, yang selama ini hanya menghadapi satu fron.

Namun keterlibatan langsung mereka dalam pertempuran lintas sektarian menunjukkan bahwa perimbangan kekuatan kini benar-benar telah bergeser. Pemerintah pusat pun mulai melakukan mobilisasi tambahan ke wilayah barat dan selatan.

Sejumlah analis politik Timur Tengah memperkirakan bahwa perkembangan ini merupakan bagian dari strategi besar untuk mendesain ulang struktur sosial dan teritorial Suriah pasca-Assad. Hegemoni internasional disebut sebagai aktor tak kasat mata yang mendorong kelompok-kelompok minoritas agar membentuk kekuatan lokal sendiri.

Dengan SDF yang selama ini mendapat dukungan dari Amerika Serikat, dan milisi Druze yang didukung Israel, koalisi baru ini justru menciptakan pertanyaan besar bagi Damaskus yang kini berupaya untuk pulih.

Pertempuran di Tel Hadid bisa jadi adalah awal dari pergeseran baru dalam pola konflik. Bila benar koordinasi ini berlanjut, maka Damaskus akan menghadapi dua potensi gangguan sekaligus.

Banyak kalangan mengkhawatirkan bahwa hal ini adalah bagian dari strategi jangka panjang pihak luar untuk memastikan bahwa Suriah tidak pernah kembali utuh. Stabilitas Damaskus yang dicita-citakan bisa menjadi ilusi jika tiap kelompok dan aktor asing mulai bergerak sendiri dengan senjata dan agenda masing-masing.

Dalam situasi seperti ini, komunitas internasional mulai memperdebatkan kembali pendekatan terhadap Suriah. Pendekatan yang terlalu fokus pada stabilitas Damaskus semata dianggap gagal mencegah lahirnya kekuatan baru yang mungkin justru memperpanjang konflik.

Milisi Druze kemungkinan besar akan menjadi simbol ekspansi Israel di Suriah bersama dengan SDF.

Pasukan Demokratik Suriah, yang sebelumnya dikritik karena terlalu fokus pada agenda etnis Kurdi, kini tampaknya ingin memperluas basis dukungan melalui kerjasama taktis seperti ini. Namun apakah agendanya untuk menjatuhkan wibawa Damaskus atau untuk melemahkan pengaruh Turki, masih menjadi tanda tanya besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages